Jumat, 24 April 2015

Yang Bukan Segalanya

Yang Bukan Segalanya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Bagaimana rasanya membenci sesuatu yang dicintai hampir semua orang? Dipuja mayoritas manusia? Bahkan sebagian orang dibutakan olehnya, rela mengorbankan segalanya. Sendiri melawan arus bukanlah hal yang mudah. Kau bisa di anggap gila atau bodoh. Tapi apa mau dikata, hati telah memilih serta menyadari apa hakikat hidup yang sesungguhnya. Bukankah setiap orang berhak memilih jalan hidupnya masing-masing? Ini hak asasi, ini otonomi diri. Terkadang bukan hanya mata saja yang dibutuhkan untuk melihat, namun hati juga diperlukan sebagai kontrol serta penyeimbang. Lucu memang berada di tengah parodi manusia-manusia urban yang hidup bak sapi perah bagi ambisi dan gengsi mereka sendiri.

Hangatnya sapuan sinar matahari membalutnya sepanjang jalanan kota yang masih relatif sepi. Maklum ini hari Sabtu, tidak banyak orang yang dikejar jadwal ke kantor ataupun ke sekolah. Seorang gadis berambut lurus tengah memacu motornya melintasi dataran abu-abu dengan kecepatan sedang. Sebenarnya dia butuh kecepatan ekstra agar segera tiba di tempat tujuannya, Warung Bubur Abah Hasan. Perutnya sudah gemerucuk karena dari kemar
... baca selengkapnya di Yang Bukan Segalanya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 12 April 2015

Berjuanglah

Berjuanglah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Hari ini pengumuman SNMPTN. Wajar jika hati ini ketar-ketir. “udahlah kamu pasti keterima. nilaimu lo bagus” kata septi. Aku hanya tersenyum, tapi hati ini masih tak karuan. Fikiranku melayang – ada fikiran. Ada kok kakak kelasku dulu yang pintar, nilai bagus tapi dia tidak diterima.

Sore tepat pukul 17.00 wib aku ke rumah guruku bersama teman-teman rencannya mau melihat hasil SNMPTN. “Bismillah” ku ketik nomor pendaftaran dan tanggal lahirku. Tertulis ‘Maaf’ bewarna merah. Tak kulanjutan lagi. Kata itu sudah menggambarkan jelas bahwa aku tidak lolos. Tubuh ini terasa lemas. Tapi aku berusaha tegar di depan teman-teman. “gimana? diterima?” tanya guruku. Aku hanya menggelengkan kepala. “ya udah gapapa, belum rejekinya” kata pak Reno “Iya pak” kataku. “sholat maghrib aja dulu cah,” suruh pak reno kepada kami “iya pak” jawab kami bersamaan. Sesudah sholat kupanjatkan doa kepada Tuhan, tak terasa air mata ini membasahi pipiku. Tak kuasa lagi kubendung air mata ini.

Hari telah malam, kami semua pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah, kedua orang tuaku telah menanti “gimana? lolos?” aku hanya menggelengkan kepala. Akupun langsung ke kamar. “ayah
... baca selengkapnya di Berjuanglah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1